PENDIDIKAN - REMAJA - KELUARGA: Pengaruh Supervisi, Motivasi dan Bimbingan Terhadap Kinerja Guru

03/08/2012

Pengaruh Supervisi, Motivasi dan Bimbingan Terhadap Kinerja Guru

PENGARUH SUPERVISI, MOTIVASI DAN BIMBINGAN
TERHADAP KINERJA GURU

 

Pendahuluan

Dalam sebuah lembaga pendidikan atau organisasi tidak lepas dari peran sumber daya manusia, karena ini merupakan salah satu faktor penentu maju mundurnya lembaga tersebut. Sehingga seorang pimpinan (kepsek) harus berusaha meningkatkan kinerja guru (bawahannya) mengadakan supervisi,  motivasi serta bimbingan terhadap guru dengan menetapkan tingkat kinerja guru yang dilakukan  berdasarkan standart patokan yang telah disusun.
            Oleh karena itu haruslah ditinjau bagaimana standar  yang ada dan mungkin bisa disusun standar yang baru, jika diperlukan. Kinerja merupakan keterkaitan unsur  motivasi, bimbingan terhadap kemampuan guru serta faktor perilaku dimana seseorang mengerjakan sesuatu. Perilaku inilah sebagai kunci berhasil atau tidaknya pekerjaan dan penentu pengelolaan organisasi atau lembaga selanjutnya.
            Dalam dunia pendidikan guru dianggap sebagai elemen kunci dalam sistem pendidikan., karena pentingnya peran guru itulah sehingga guru selalu dituntutuntuk meningkatkan kualitasnya, hanya sayang dalam masyarakat sekolah saat ini masih cukup tertutup, bahkan atasan guru (kepala sekolah dan pengawas) tidak mudah untuk mendapatkan data realitas keseharian guru dihadapan siswa, karena sering terjadi seorang guru menampakkan kinerja terbaiknya mulai  perencanaan pelaksanaan pembelajaran sampai pelaksanaan KBM di kelas saat dikunjungi. Tetapi selanjutnya ia akan kembali bekerja seperti sedia kala, kadang tanpa persiapan dan antusiasme. Memang program kunjungan kelas (supervisi) oleh kepala sekolah ataupun pengawas tidak mungkin ditolak oleh guru itu sendiri.
            Maka disinilah pentingnya supervisi, motivasi yang mengarah bimbingan terhadap kinerja guru, sehingga dengan kegiatan tersebut guru bisa memperoleh bimbingan dan wawasan baru dalam pengembangan situasi mengajar yang lebih baik, juga meningkatkan profesionalitas guru, karyawan sekolah dan yang jelas dampaknya siswa benar-benar menjadi manusia berilmu, berbudi dan kreatif dalam segala hal.

Supervisi Kinerja Guru
Supervisi berasal dari kata “super”yang berarti luar biasa, istimewa. Lebih dari yang lain dan “vision” berarti kemampuan untuk melihat pada inti persoalan.Supervisi merupakan suatu aktifitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu pegawai dalam melakukan pekejaan mereka secara efektif (Depag, 2000:3).Supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi belajar mengajar agar memperoleh kondisi yang lebih baik sehingga memperoleh gambaran yang jelas dan obyektif tentang situasi pendidikan, meskipun tujuan akhirnya pada hasil belajar siswa tapi diutamakan dalam supervisi adalah bantuan pada guru.
Fungsi supervisiadalah untuk memperoleh gambaran yang jelas dan objektif tentang suatu situasi pendidikan dan penilaian, meningkatkan profesionalisme guru dan karyawan sekolah guna menunjang akuntabilitas siswa dalam belajar sehingga siswa benar-benar menjadi manusia yang berilmu, berbudi dan kreatif dalam segala hal sesuai dengan amanah UUD l945.Supervisimerupakan suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu pegawai dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif sehingga prinsip supervisi adalah kayakinan, demokratis, konstruktif dan kreatif (Hendiyat Soetopo, 1984:4).
Dengan mengembangkan prinsip-prinsip itulah setiap guru akan merasa termotivasi dalam mengembangkan potensi kreatifitasnya, karena supervisi mampu menciptakan suasana yang menyenangkan bukan melalui cara menakutkan.
Tahap-tahap kegiatan supervise meliputi: pencapaian standar pelakanaan, penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan, perbandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar serta pengambilan koreksi bila perlu.
Kegiatan supervisi tersebut memerlukan ketrampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang supervisor seperti yang dituturkan oleh Kimball Wiles 1955 dalam Piet Sahertian (2008:18) meliputi ketrampilan dalam hubungan-hubungan manusia, ketrampilan dalam proses kelompok, ketrampilan dalam kepemimpinan pendidikan, ketrampilan mengatur personalia sekolah serta ketrampilan dalam evaluasi.
Supervisibercirikan: research yakni meneliti situasi yang sebenarnya, evaluation (penilaian), improvement yakni mengadakan perbaikan, assistance yakni memberikan bantuan dan bimbingan dan coorperation yakni kerjasama antara supervisor dengan supervisie kearah perbaikan situasi.
Sedangkan tujuan supervisi meliputi: meningkatkan mutu kinerja guru, meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan baik, meningkatkan keefektifan daan keefisienan sarana dan prasarana yang ada untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga berdaya guna, meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah agar tercipta suasana kerja yang optimal sehingga prestasi kerja meningkat serta meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sehingga tercipta situasi tenang, tentram,kondusif  yang akan meningkatkan kualitas pembelajaran dengan ditunjukkan melalui keberhasilan lulusan.
Perlu diketahui bahwa ada beberapa tehnik supervisi yang bisa diterapkan, yaitu: kunjungan sekolah, kunjungan kelas, pertemuan individual, rapat sekolah, pendidikan in service, workshop, demonstrasi mengajar dan bulletin supervise.
Supervisi merupakan suatu aktifitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu guru dalam melakukan  pekerjaan mereka secara efektif, berupa  azas keyakinan dan prinsip sehingga diharapkan seorang guru dalam melaksanakan tugas dapat mencapai tujuan seperti yang diharapkan.

Motivasi Kinerja Guru
            Motivasi merupakan suatu daya pendorong atau perangsang untuk melakukan sesuatu, berupa keinginan di dalam diri seseorang individu yang mendorong ia untuk bertindak, merupakan bagian integral dari administrasi kepegawaian dalam rangka proses pembinaan, pengembangan dan pengarahan tenaga kerja dalam suatu organisasi.Motivasi sangat diperlukan untuk mendorong pegawai menjalankan tugasnya sehingga tujuan tercapai.Juga merupaka salah satu tugas pimpinan dalam rangka mengarahkan potensi dan sumber daya manusia untuk pencapaian organisasi sebagai peningkatan kinerja pegawai, perlu adanya bimbingn oleh siapapun yang dipandang mampu.
Menurut Edwin Locke bahwa: penetapan suatu tujuan tidak hanya berpengaruh pada pekerjaan saja, tetapi juga merangsang guru untuk mencari atau menggunakan metode pembelajaran yang paling efektif. Dengan melibatkan guru dalam menetapkan tujuan dapat menumbuhkan motivasi kerja dan pencapaian prestasi maksimal (Winardi, 2002:113).
Motivasi kinerja guru dapat diartikan sebagai daya penggerak yang mendorong guru melakukan aktifitas-aktifitas tertentu untuk mencapai tujuan pendidikan. Motivasi merupakan suatu proses yang tidak dapat diamati, tetapi bisa ditafsirkan melalui tindakan individu yang bertingkah laku, sehingga motivasi merupakan konstruksi jiwa (Walijo Sunigdo, 1994:87).
            Jelaslah bahwa motivasi merupakan proses psikologi yang terjadi pada diri seseorang yang mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang.

Pengaruh Supervisi, Motivasi dan Bimbingan Terhadap Kinerja Guru
            Supervisi, motivasi yang menjurus pada bimbingan terhadap guru mendorongnya untuk berbuat dan bertindak kearah sasaran yang ditetapkan sehingga ada kesempatan untuk berkembang dapat membantu guru menuju pengembangan situasi pembelajaran yang lebih baik meningkatkan rasa percaya diri dan memberikan penghargaan diri sehingga ke depannya mampu bekerja dan berprestasi lebih baik, yang prinsip ada kesempatan untuk berkembang.
            Keberhasilan suatu lembaga pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang datang dari dalam maupun dari luar lingkungan itu sendiri.Faktor supervisi dan motivasi yang mengarah kepada bimbingan kinerja dapat menggerakkan kreatifitas kerja.Yang jelas harus diketahui bahwa setiap guru mempunyai karakteristik kusus yang berbeda antara satu dengan yang lainnya dalam mendidik anak menjadi individu yang berilmu, berpengetahuan ketrampilan dan mempunyai kedewasaan moral. Untuk itu seorang guru dalam melaksanakan tugas harus memiliki semangat dan jiwa besar, sehingga proses pembelajaran tepat guna sesuai harapan dan tujuan pendidikan.
Meningkatnya mutu kinerja guru membantu guru untuk memahami tujuan, melihat secara jelas dalam memahami keadaan dan kebutuhan siswanya, membentuk kelompok yang kuat dan mempersatukan guru dalam tim yang efektif bekerjasama secara akrab, bersahabat dan saling menghargai satu sama lainya, meningkatkan kualitas pembelajaran yang pada akhirnya meningkatkan kualitas pengajaran guru baik dari segi strategi, keahlian dan alat pengajaran juga sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan kepala sekolah untuk reposisi guru. (http://Motivanispdyahoocoid.blogspot.com/2007/05pentingnya supervisi pendidikan. html).
            Untuk itulah seorang supervisor (kepala sekolah dan pengawas) harus memperhatikan: ketelitian dengan data akurat, terfokus pada perilaku dan hasil, bukan pada sikap, bersikap jujur, adil, mencakup keseluruhan waktu bukan peristiwa akhir pekerjaan  yang ditunjukkan saja serta rasional dan professional.Dengan demikian program serta tujuan yang telah dicanangkan akan terwujud      

Kesimpulan
Supervisi merupakan suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu pegawai atau guru dalam rangka melakukan pekerjaan secara efektif berdasarkan konsep yang sistematis (teratur, terencana, terus menerus) obyektif (data yang diperoleh berdasarkan observasi nyata) serta menggunakan instrumen pencatat yang reliable untuk memberikan informasi sebagai umpan balik atas penilaian terhadap proses pemelajaran.
Motivasi adalah suatu daya pendorong melakukan usaha pembinaan, pengembangan positif untuk mengarahkan daya dan potensi kerja agar secara produktif dapat berhasil mencapaitujuan yang ditetapkan.
Dengan supervisi dan motivasi yang mengarah pada bimbingan dapat menggerakkan kreatifitas kerja, sehingga di dalam dunia pendidikan seorang guru bisa  menghantarkan anak didik menjadi individu yang berilmu, berpengetahuan dan berwawasan kedewasan moral, pembelajaran tepat guna sesuai harapan dan kedepannya mampu berprestasi lebih baik lagi.


DAFTAR PUSTAKA

Depag, Pedoman Pelaksanaan Supervisi Pendidikan, Depag, 2000.
Hendiyat Soetopo, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, Jakarta: Bina Aksara,1984.
Winardi, Motivasi dan pemotivasian dalam management, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002.
Walijo Sunigdo, Kepemimpinan dan Motivasi, Jakarta: Graha Indonesia, 1994.
http://Motivanispdyahoocoid.blogspot.com/2007/05pentingnya supervisi pendidikan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar ya...